Suatu ketika, Mikhael bertanya pada Yehoshua HaMeshiach, "Kapan kita kembali bersama-sama untuk memuji kebesaran Bapa kita?".......dengan suatu kepastian, Dia berkata dengan lembutnya..... "Minumlah cawan yang sudah kuminum, maka kita pasti akan berkumpul segera.".......
Hal ini tidak dapat dimengerti oleh manusia manapun, karena hal ini strategi dua makhluk surga yang telah menjadikan persahabatan ini kekal dan abadi. Mikhael, sang tempur surga selalu ada dibelakang sumber rusuh, Lucifer. Meskipun demikian, Yehoshua selalu mengingatkan Mikhael, bahwa Bapa pun mengasihi Lucifer. Dengan tanpa syarat Mikhael menurut pada nasehat Yehoshua.
Kilas balik ini mengundang campur tangan Bapa. Bapa pun memanggil dua sahabat karib ini untuk suatu fenomena alam semesta yang tidak terulang dua kali. Yang satu di panggil ANAK, yang satu dipanggil ROH. Pertaruhan ini sangat memukau alam semesta. Amarah membiru mewarnai diantaranya. Anak Allah dengan haru biru setuju sahabatnya akan mati lebih dahulu. Tanda tangan nyawa ini menjadi perjanjian yang tak terlupakan sepanjang dia melaksanakan tugasnya di atas bumi. Tetapi lebih dari itu, Anak Allah yang mengambil sifat dan kecendrungan manusia harus meregang nyawa sebagai manusia tak bersalah di awal-awal tahun masehi.
Pada saat-saat akan meregang nyawa, Gabriel datang menghibur sahabatnya. Dengan perasaan yang tak pernah dibayangkan, dari kulit Yehoshua keluar titik-titik darah. Stres yang tidak pernah ada dan telah terjadi. Dan dengan semangat bajanya, dia menghibur Yehoshua. Dan peristiwa itu membawa suatu berkat bagi umat manusia. Dan manusia bisa mendapatkan asuransi surga dengan darah ANAK ALLAH YANG MAHA TINGGI.
Perjanjian yang tertumpah di arena kematian selalu berulang dengan turunnya PASUKAN-PASUKAN yang tidak diduga dari malaikat-malaikat dua per tiga yang tidak jatuh dalam penghianatan. Inilah angkatan yang akan meletakkan jalan bagi kedatangan Yehoshua kembali ke bumi ini. Angkatan ini tidak perduli dengan harta dan tahta. Angkatan ini hanya peduli dengan nama Yehoshua alias Yesus yang sudah mati bagi mereka. Merekalah yang sudah dipanggil dan terpilih sebagai korban-korban sulung bagi masa depan.
Amien ya Rabbi, Al-Amien
Reviewed > 18 March 2022